Pengertian
inflasi
Jika
kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau
konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. Hal tersebut diakibatkan
oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang, dimana arus barang
mengalir dari hasil produksi perusahaan ke pasar barang dan bertemu dengan arus
yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen. Pada
keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus barang berada
dalam keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran sama dengan jumlah
permintaan. Begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat, jumlahnya akan
sesuai dengan jumlah yang digunakan untuk melayani kebutuhan ekonomi
masyarakat. Jika terjadi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan
barang, serta arus uang dan arus barang saat itulah yang di namakan inflasi.
Untuk
lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah “suatu proses atau peristiwa dalam
perekonomian dimana terjadi harga dari semua barang naik secara terus-menerus
selama periode tertentu yang diakibatkan karena terganggunya keseimbangan
antara arus uang dan arus barang.”
Bila
kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun presentase yang cukup besar belum
dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan.
Sebagai contoh, kenaikan harga-harga barang menjelang bulan Ramadhan ataupun
pada hari besar lainnya belum dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak
mempunyai pengaruh lebih lanjut. Kejadian seperti contoh di atas, diistilahkan
sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong
naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat
presentase kenaikan tingkat harga dari beberapa indeks harga dari satu periode
ke periode yang lain disebut laju infasi.
Contoh inflasi, ketika kita ke pasar merasakan perbedaan harga kemarin
dan hari ini itulah inflasi. Inflasi juga kita hadapi ketika kita pergi ke
dokter dan menyadari harga obat meningkat dibandingkan tahun lalu. Kita juga
menyadari kehadiran inflasi ketika hendak membayar uang sekolah dan sadar bahwa
uang sekolah kita lebih mahal dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
Menurut
pandanga saya, inflasi tidak selalu menimbulkan kerugian tetapi ada juga yang
menimbulkan keuntungan. Misal bagi seorang pensiunan pegawai pada tahun 2005
uang pensiunannya bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya bahkan masih mempunyai
sisa uang untuk di tabung, tetapi
setelah sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2015 uang pensiunannya tidak lagi
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain itu inflasi menimbulkan
kerugian bagi para penabung karena nilai mata uang semakin menurun. Selain
menimbulkan kerugian, inflasi dapat menimbulkan keuntungan bagi pihak lain,
seperti pegawai yang bekerja mengikuti tingkat inflasi, sebagai contoh, jika
tingkat inflasi diperkirakan sebesar 10 persen, maka perusahaan akan
meningkatkan gaji pegawai 10% setiap tahunnya. Selain itu bagi produsen inflasi
dapat menguntungkan bila pendapatan yang di peroleh lebih tinggi dari pada
kenaikan biaya produksi.
Faktor
yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu Negara :
1.
Tingkat Suku Bunga
Tingkat
bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada
kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi
memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
2.Kemajuan
Teknologi
Kemajuan
teknologi juga penting dalam akan meningkatkan efisiensi produksi dan
mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu
negara akan memberikan peluang lebih besar pula untukdapat mendorong masuknya
lebih banyak investasi.
3.Prospek
Ekonomi Di Masa Datang
Tidak
dapat dipungkiri, harapan untuk adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian
di masa datang merupakan salah satu faktor penentu untuk para investor dalam
melakukan atau tidaknya suatu investasi. Jika diperkirakan akan terjadi
peningkatan aktivitas perekonomian di masa yang akan datang, maka investor
kemungkinan besar tidak akan menyia-nyiakan peluang yang memungkinkan untuk meraih
keuntungan lebih besar di masa yang datang.
4.Kestabilan
Perekonomian Negara
Faktor
ini merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi investor dalam menjamin
kepastian mereka berinvestasi karena bila keadaan perekonomian yang stabil akan
menguntungkan mereka disebabkan Karena terciptanya inevstasi yang aman bagi investor. Menurut Kepala ekonom DBS
Bank David Carbon, Indonesia saat ini menjadi salah satu Negara sasaran
investasi yang ideal karena memiliki struktur perekonomian yang cenderung
stabil.
5.Tingkat
Inflasi
Tingkat
inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena
tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi
dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal
serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan
Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi
makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Daftar
pustaka
Adji
wahyu,suwerni,suratno. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. di terbitkan Penerbit
Erlangga, 2007.
Tim
Edukatif HTS. Lks ekonomi SMA/MA kelas X. di terbutkan Penerbit Hayati Tumbuh
Subur. 2011.
http://asefsururi.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar